Saturday, December 26, 2015

Baterai Lithium Polimer

Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan discharging. Charging adalah saat energi listrik diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energi listrik diambil dari baterai. Baterai adalah sumber tegangan portable yang murah dan ringan. Nah disini saya akan membahas tentang baterai yang biasa saya gunakan untuk membuat perangkat elektronik yaitu baterai lithium polimer. Batereai dipilih sesuai kebutuhan dari perangkat yang ingin anda buat. Berikut adalah bagian spesifikasi yang ada pada baterai:
1.      Capacity (mAh)
Kapasitas yang tertera di batre mAh(Miliamp/hour) merupakan nilai dari kapasistas baterai tersebut. Semakin besar mAh semakin besar pula kapasitas batre tersebut. Biasanya ukuran baterai akan besar apabila kapasitasnya besar. Baterai dengan ukuran 1000mAh dapat digunakan selama 1 jam dengan konstan menyuplai arus 1000 miliampere. Namun apabila menyuplai arus 2000mAh maka hanya dapat digunakan setengah jam.
2.      Discharge (C)
Discharge merupakan jumlah daya yang dapat dikeluarkan baterai dan mengalikan dengan kapasitas baterai. Misal discharge bateraimu 40C dengan kapasitas 3000mAh maka arus maksimal yang dapat dikeluarkan 40x3000 = 120.000mA atau 120Ampere. Arus yang tinggi seperti ini biasanya digunakan pada robot maupun Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
3.      Voltage (s)
Pada baterai terdapat tulisan 3s atau 4s. Maksud dari s pada baterai tersebut adalah sel. Baterai memiliki jumlah sel yang berbeda, 3s berarti jumlah sel pada baterai tersebut adalah 3. Setiap sel memiliki tegangan tertentu, apabila kapasitas sel baterai tersebut kosong maka tegangannya 3.7v sedangkan kapasitasal sel baterai tersebut penuh tegangannya 4.2v. Misal baterai memiliki spesifikasi 5s maka apabila kapasitasnya penuh tegangan didalam baterai adalah 5x4.2v = 21v. Jangan sampai tegangan bateraimu dibawah 3.7 per selnya karena baterai akan rusak dan ukuran dari baterai tersebut akan semakin besar yang biasa teman saya bilang “baterai nya hamil” hahaha just kidding. Oh ya untuk menjagaa bateraimu agar tetap awet dan tidak hamil apabila baterai tidak dipakai dalam waktu lama discharge bateraimu setengah dari kapasitas. Misal bateraimu 3s maka tegangan penuh 12.6v dan tegangan kosong 11.1v maka tegangan disimpan = tegangan penuh – ((tegangan penuh – tegangan kosong)/2) dan ini contohnya 12.6 – ((12.6v – 11.1v)/2) = 11.85v. ini tips buat kamu yang gak pengen baterai mu hamil saya dapet Ilmu ini dari orang yang udah lumayan jago hehehe mau diikutin boleh engga juga boleh = Sunnah =))

Cara mengecek tegangan pada baterai biasanya menggunakan lippo checker ataupun multimeter. Kalo pake lippo checker mah gampang tinggal sambungin connector putih pada lippo checker nilai tegangan akan keluar. Apabila menggunakan multimeter pastikan probe positif dan negatif tidak terhubung karena akan akan membuat baterai short atau meledak. Beware ini biasa terjadi apabila kamu sedang mengantuk. INGAT jangan sampai terbalik ya guys untuk lebih amannya  gunakan connector seperti XT60 atau JST sesuai kebutuhanmu agar kamu dan robotmu sehat sentosa hehehe XD. Semangat belajar CMIIMW~

No comments:

Post a Comment